Ch 1- untuk yang Terkasih
Untuk yang terkasih, Sudah berapa lama tenggelam dalam ketidakpastian. Saling bertemu tetapi sulit untuk memahami. Seandainya aku boleh bertanya? Saat ingin memasuki rumah, sebaiknya menggunakan kunci atau merusak pintunya. Pasti dengan kunci, itu adalah jawaban mudah. Kunci ibarat restu. Tetapi jika memang merusak adalah cara satu-satunya. Apakah yakin tidak ada bekas kerusakannya. Memasuki masa ketidakmampuan untuk selalu berkabar. Pengertian dan dukungan adalah hal penting untuk hati yang sedang resah. Hati kecilku sebagai pewara, Apakah senyumku ini bisa menutupi rasa yang berjalan tanpa restu. Harus selalu bersembunyi bahkan berbohong sampai bibir tak kuasa menahannya. Jika memang Yang Maha Penyayang dan Pengasih memberikan jalan untuk menjaga hati kita masing-masing. Aku sudah merelakannya, Tak kuasa, rindu runtuh seketika saat air mata luluh dengan lantunan doa. Perlu kamu tau, senyum yang ter...