Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Ch 1- untuk yang Terkasih

  Untuk yang terkasih,   Sudah berapa lama tenggelam dalam ketidakpastian. Saling bertemu tetapi sulit untuk memahami. Seandainya aku boleh bertanya? Saat ingin memasuki rumah, sebaiknya menggunakan kunci atau merusak pintunya.   Pasti dengan kunci, itu adalah jawaban mudah. Kunci ibarat restu. Tetapi jika memang merusak adalah cara satu-satunya. Apakah yakin tidak ada bekas kerusakannya.   Memasuki masa ketidakmampuan untuk selalu berkabar. Pengertian dan dukungan adalah hal penting untuk hati yang sedang resah.   Hati kecilku sebagai pewara, Apakah senyumku ini bisa menutupi rasa yang berjalan tanpa restu. Harus selalu bersembunyi bahkan berbohong sampai bibir tak kuasa menahannya.   Jika memang Yang Maha Penyayang dan Pengasih memberikan jalan untuk menjaga hati kita masing-masing.   Aku sudah merelakannya, Tak kuasa, rindu runtuh seketika saat air mata luluh dengan lantunan doa.   Perlu kamu tau, senyum yang ter...

ch 2- Melepasmu

 MELEPASMU Ardianto Wahyu Nugroho Berpapasan dengan kejujuran, masih pantaskah tersenyum lepas. Sejujurnya ada sedikit noda jatuh diatas lembaran kejujuran itu. Betapa besar harapan untuk tetap bersama. Dirimu menanamkan keindahan tanpa jeda. Air mata yang nyata ku pandang dulu seperti rintik sendu hujan di sore hari. Sekarang menjadi gerimis petir yang membuat getir hati ini Hadirmu sudah tak tampak lagi beberapa waktu. Semuanya retak begitu saja. Hilang, waktu pun tak tau dimana kamu. Jika maaf ini tak bisa membayar luka itu. Biarkan aku terluka dalam rindu dan penyesalan ini. Sekarang kau hadir bersama masa lalumu, ternyata rumus bahagia itu sederhana. Di ratukan olehnya dengan selembar tisu untuk noda kecil di sepatu putih itu. Memesona dalam balutan kasih sesungguhnya. Seolah kamu mengenalnya terlalu dalam Ternyata masih dalam coba-coba. Percaya diri membentengi diri dengan ego, aku mengenal kamu seutuhnya. Bahkan lebah dengan bunga ditakdirkan untuk saling menguntungkan saja ...